Rabu, 30 November 2011

Kehilangan Jam Mewah Alba


Kehilangan Jam Mewah Alba
                Salah seorang siswa SMA Stece kehilangan jam mewah. Siswa tersebut adalah Lintang (siawa XII IPS). Ia kehilangan jam tangan saat berada di laboratorim komputer. Saat itu ia mengikuti ekstrakulikuler pada tanggal 16 November 2011. “Proses kejadian itu terjadi ketika aku melepas jam tanganku di laboratorium komputer dan ketika aku sampai rumah aku teringat bahwa jam tanganku ketinggalan. Aku langsung menelfon guru ekstra namun beliau berkata tidak ada barang yang tertinggal di laboratorium. Aku melepas jam tanganku karena cuaca sangat panas. Aku berharap jika ada yang menemukan jam tersebut tolong dikembalikan”. Demikian Lintang menyampaikan proses terjadinya serta harapannya.

SIAPA SIH PAK WAWAN ITU? ?


Siapa Sih Pak Wawan itu?
          Salah satu guru di SMA Stella Duce Bantul yang bernama F.Kurniawan Hadi Putranto.  Dikalangan para siswa beliau akrab dipanggil dengan sebutan Pak Wawan. Anak kedua dari empat  bersuadara bertempat tinggal di Mulyosari Balerejo Wonosari Gunung Kidul. Beliau yang berprofesi sebagai guru Tik ini merupakan seorang sarjana dari Universitas Sanata Darma. Kelahiran Sleman, 3 April1985 banyak mengalami pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan. Salah satu pengalaman yang ia rasakan dibangku kuliah dulu adalah dapat belajar teknologi baru dalam jurusan kuliahnya yang belum ia ketahui sebelumnya, sedangkan hal yang menyedihkan bagi guru yang banyak disukai murid-murid adalah ingin membeli semua teknologi baru tersebut  namun belum kesampaian. Menurut para siswa beliau beliau yang mirip Bondan Prakoso ini mengambil jurusan TIK berdasarkan temen-temennya karena banyak temen-temennya mengambil jurusan TIK. Walaupun awalnya ikut teman-temannya beliau mempunyai pengalam bekerja tahun 2006-2008 sebagai EO, 2009-2010 menjadi guru TIK di SMA Pangudu Luhur, dan mulai 2010 mengajar TIK di SMA ini. Pak Wawan memutuskan menjadi guru daripada menjadi EO karena banyak temen-temennya menjadi guru. Pemilik motto hidup “hidup selalu diperbaharui dengan hal yang baru” ini selain menjadi guru beliau juga melakukan kegiatan mengajar ekstrakulikuler, jika dirumah beliau masih tetap belajar, membaca buku, dan mengoreksi tugas-tugas.  Guru yang sangat akrab dengan murid-muridnya mempunyai keinginan jika pensiun akan terus bekerja.

RENIDA

RENIDA
Salah satu murid SMA Stella Duce yang bernama Reni Damayanti yan biasa dipanggil Renida. Dia dilahirkan dari pasangan Kartiyono dan Suradiyem. Anak yang ingin menjadi perawat ini adalah anak pertama dan terakhir. Renida sangat senang dengan film Gumiho. Ia bertempat tinggal di Kanutan Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul. Anak yang memiliki hobi dengerin musik korea, baca komik dan novel terjemahan ini melakukan kegiatan selain sekolah misalnya, menyapu, mencuci piring, mencuci baju dan menonton tv. Salah satu pengalaman yang menyedihkan, anak tunggal ini tidak bisa masuk SMA yang ia inginkan. Namun ia tetap belajar untuk menghadapi ujian-ujian yang akan datang. Bagi anak yang dilahirkan pada 5 Mei 1993 sahabat adalah segalanya, karna sahabat ada disaat ia senang dan sedih. Kelahiran Bantul ini memilik tiga sahabat ang paling ia sayangi.

Minggu, 25 September 2011

Sang Calon Jurnalis


Agustinus Suprimanto anak yang terlahir dari pasangan Ig.Tudjiman dan Yovita Warsisih pada tanggal 24 Agustus 1989 di RS Panti Rapih. Agus sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dan semua saudaranya laki-laki. Ia bertempat tinggal di kanutan sumbermulyo bambanglipuro bantul. Agus memiliki hobi bernyanyi, olah raga, dan mancing (mancingnya di kali jalan samas). Ia juga merupakan alumni sekolah tercinta kita angkatan tahun 2006/2007 dan sekarang ia melanjutkan studinya di USD Yogyakarta  dan mengambil jurusan jurnalistik karena ia ingin menjadi wartawan. Agus juga menulis dalam majalah wilayah, di komosi KAS, bahkan ia juga pernah menjadi panitia jurnalistik tingkat nasional. Suka duka dia dalam perjalanan hidupnya antara lain bisa bebas tapi bertanggungjawab dan dukanya tidak bisa menyelesaikan deadline tepat waktu dan tulisannya sering ditolak. Namun dengan adanya dukungan dari orangtua, sahabat, keluarga, dan dosen membuat ia tetap semangat dalam menulis. Ia berharap setelah lulus nanti ia dapat berbagi pengalaman, dan berguna bagi nusa dan bangsa. Ia juga berpesan agar kita selalu menulis, jangan takut ditolak, terus berlatih, dan tidak menutup diri.